DESEMBER 2012 SABTU 08
Lukas 12:22-23 Yesus
berkata kepada murid-muridNya: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah
kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian.
Matius 24: 1-14 Ende
No. 535: 2 Yesaya 25:1-9
Selamat Advent
bagi kita semua ! Kuatir itu realistis. Itu
tandanya kita masih manusia yang normal. Ibarat rem, rasa kuatir itu bisa menjadi alat kontrol dalam hidup kita. Tentu saja, mengelola rasa kuatir itu jauh lebih penting, agar kasih kita benar-benar dewasa.
Kuatir itu wajar, sejauh rasa kuatir itu mengarahkan kita berserah kepada Tuhan. Dia menjadi normal dan wajar, bila dia
diletakkan tepat pada tempatnya, terhadap hal-hal yang betul-betul harus kita
kuatirkan. Dalam bahasa Yunani rasa
kuatir itu disebut dengan merimnate, yakni sebuah tahap kuatir dalam hidup, lalu
kita sampai hilang jati diri dan identitas, lalu kuasa lainlah yang berkuasa
sekaligus menjadi tuan dan kompas dalam hidup seseorang. Kuatir demikianlah yang dilarang Tuhan. Itu maksudnya, kita tidak boleh
menguatirkan hidup, kuatir akan apa yang kita makan dan pakai, hingga rasa
kuatir itu membuat kita jauh dari Tuhan serta tidak percaya lagi akan kuasa
pemeliharaanNya. Tuhanlah Sang pemberi hidup. Hidup itu lebih penting dari pada
makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Tentu, hidup
itu jauh lebih penting dari pada pakaian, minuman dan pakaian. Jikalau kamu sanggup membuat barang yang
paling besar, mengapa kamu masih kuatir akan hal-hal yang paling kecil ? Kuatir sih kuatir. Tapi ingat, jangan sampai rasa kuatir itu membuat
kita tidak percaya akan kuasa pemeliharaan Tuhan. Hidup yang dikuasai oleh kekuatiran tidak akan menolong apa-apa. Bahkan kuatir yang demikian sangatlah merugikan. Maka saudaraku yang kekasih, jauhkanlah rasa kuatirmu. Tambatkanlah
hidupmu pada Tuhan, maka hidup kita akan terasa menjadi nyaman dan tenteram berbahagia. Amin
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar