Kamis, 27 Januari 2011

IMPLEMENTASI SMS NATAL-TAHUN BARU


Pdt Banner Siburian, MTh


Arah Implementasi

Lonceng natal 2010 telah usai. Namun semangatnya harus lebih terasa kini. Dalam gereja awal, sukacita natal dirayakan 3 minggu seusai natal. Khotbah minggu lalu misalnya, masih kental dengan muatan natal. Maka, bagi kita yang masih belum memberi salam natal atau tahun baru, jabat-tangan susulan masih patut kita ulurkan. Tak usah malu-malu, meski toples kembang layang sudah mulai ber-abu. 
 
Perayaan natal sudah berlalu. Namun semangatnya tidak boleh berlalu, tetapi dia justru harus menyemangati kita menjalani hari, minggu, bulan dan tahun di depan kita. Itulah tandanya, natal dan tahun baru, betul-betul memberi makna positif, sekaligus sebagai alat ukur terukir-tidaknya natal itu dalam hati sanubari kita sekalian.
 
Natal adalah awal kalender tahun gerejawi. Maka, semangat natal seharusnya menghantar  kita ke arah yang lebih baik. Hidup kita menjadi lebih mesra. Relasi suami isteri semakin langgeng. Tutur kata menjadi lebih membesarkan hati. Rem mulut diperketat. Gosip semakin dikekang. Bangun tidur semakin dini. Kerajinan belajar semakin menanjak naik. Berpacaran pun semakin tulus; bukan karena ada udang di balik batu. Ehm…Ehmm…Dan camkan, yang terutama dari semua itu adalah agar mutu iman kita semakin tertata dan terjaga.



Buah dan Implementasi SMS

 
Tibalah kini dan ke depan bagi kita untuk mengimplementasikan sms-sms natal dan tahun baru. Mengapa ? Agar, kata-kata mutiara indah yang kita kirim dan terima, tidak terlewatkan tanpa arti.  

Pengirim maupun penerima sms, patut mengukir makna natal itu sekarang. Minggu Epiphanias adalah minggu penampakan Yesus. Maka, salah satu implementasinya bagi kita adalah menampakkan buah-buah sms-sms natal yang kita telah terima atau kirim selama ini. Itulah tandanya, sms itu keluar dari hati yang tulus dan bukan sekedar lip-service, lain di bibir lain di hati.
 
Lambas bulung ni suhat
Purguk di tonga ni harangan
Tung sms nami pe na sahat
Naung surduk ma tangan masijalangan
 
Demban do napuran
Na niatup ni boru ni raja
Molo adong angka na hurang di taon 2010-on
Tasalpuhon ma i di taon 2011 on sian bagas roha

SMS menjadi perpanjangan tangan kita untuk berjabat-tangan. Ini bukan sekedar penghias bibir. Tetapi laksana anak gadis raja, bila sudah “marnapuran”, itu berarti acaranya sangat serius dan terhormat. Bila ada yang masih belum ‘cakapan’, tentu sms ini tidaklah relevan bagi mereka. Mintalah agar Tuhang menolong ! 

Boras di pandahanan
Boras niduda ni andalu
Nunga horas hita mar-ari natal
Sai lam tu horasna ma hita mamasuhi taon baru
 
Habang ma siburuk
Songgop ma tu bona ni raru
Salpu ma taon na buruk
Ro ma taon na imbaru

Sibigo ambaroba
Sitapi-tapi pidong toba
Sai denggan ma hita masisesaan dosa
Asa dapot angka si las ni roha
 
Hau gala-gala ma ninna
Panjangkitan ni si Sakheus
Manang tudia pe hita mangalangka
Sai tongtong ma hita diramoti Tuhan Jesus

Sms ini mensyaratkan bahwa kita semua ingin beroleh hidup yang lebih bermutu. Kalau sudah “horas” di hari Natal, “lam tu horasna” di Taon Baru. Salah satu tanda hidup yang lebih bermutu itu nampak dalam hidup saling mengampuni, sehingga kita beroleh sukacitacita di depan. Kita memang tidak tahu, apakah Zakheus kenal  “hau gala-gala”. Namun, sms ini memuat pengakuan, bahwa kita hanya dapat aman dan nyaman dalam tangan pemeliharaan Kristus.  

Pantun Natal dari Bumi Melayu
 
Sms-sms natal dan tahun baru juga bernuansa pantun Melayu. Berarti, kita telah mulai menyatu di bumi lancang kuning. Hal itu sangat baik, agar kita inklusif dengan saudara kita di sini; bukan eksklusif. Garam memang harus melarut, agar dapat terasa nikmat. Lebih baik lagi ke depan, kita semakin menghargai pluralitas, tidak memaksakan kehendak dan kebiasaan kita di tengah-tengah umum. Namun waspada, agar iman kita jangan sampai terkontaminasi. Ini harga yang tidak dapat ditawar-tawar.  

Selendang emas tenunan Bali
Elok dipakai sambil menari
Pada tahun baru 2011 ini
Mohon dimaafkan segenap kekurangan kami

Satu tari guci rentak Melayu
Rentak langkah hitung Satu
Hati ingin bersua dengan kamu
Berharap engkau juga ada di hati aku


Berita Natal Susulan
 
Perayaan natal 2010 sudah usai. Namun, implementasi natal dan sms-sms natal-tahun baru masih terus akan berlanjut. Itulah natal susulan bagi kita, agar sms-sms mutiara natal tidak terlewatkan sia-sia. Maka, berita susulan Natal ini ditujukan kepada:


Mereka yang pada hari Kristus dilahirkan
malah dirundung kematian dan kesedihan
yang  terlentang merindukan kesembuhan di rumah sakit
yang pada hari-hari meriah malah tertimpa musibah

Mereka yang menginginkan pohon terang dan hiasan
tetapi harganya, ...aduhai sambil gigit jari
yang mengikuti perayaan natal berkali-kali
tetapi berita natal masuk dari telinga kanan
dan sigap keluar dari telinga kiri

Mereka yang seorang diri dan kesepian
yang saat natal ditumpuk segunduk kesibukan
sehingga khidmat sudah lupa sebelum singgah di hati

Mereka yang hatinya dikuasai benci dan dendam
yang menari-nari di atas derita orang lain
sehingga tidak mengenyam ketenteraman
 yang lampu natalnya terang benderang
tetapi pikirannya gelap

Mereka yang doyan mengirimkan sms-sms natal yang indah
namun hatinya tetap keras tak mau berubah

Selamat mengimplementasikan sms-sms natal dan tahun baru, justru pada minggu-minggu Epiphanias ke depan. Emm…..ma tutu !

Duduk bersila memakan sirih
Memakan sirih si anak dara
Marilah kita hidup dalam kasih !
Implementasikan SMS-SMS natal yang sudah tertera


banner_siburian@yahoo.com

Sabtu, 08 Januari 2011

Awal Yang Kreatif


Renungan Minggu Epiphanias, 09 Januari 2011: 


 

(Pdt Banner Siburian, MTh)


            
          Memulai sebuah pekerjaan adalah pekerjaan yang susah-susah gampang. Susah, karena sering kita tidak tahu dari mana kita mulai, apa yang mulai dikerjakan, atau bagaimana memulainya. Tetapi juga gampang, bila kita berani memulai dari titik nol, dari yang terkecil  serta mulai dari diri sendiri.  

          Sehebat-hebatnya kita mengerjakan sesuatu, tentu kalau kita tidak berani untuk memulainya, maka kehebatan kita itu akan sia-sia belaka. Sehebat-hebatnya seorang pelari sprinter, namun bila dia tidak melangkahkan kakinya, maka dia hanyalah seorang pemimpi yang lari di tempat. Berapapun jarak yang dia tempuh, namun bila langkah pertamanya tidak diayunkan, maka sampai di tujuan hanyalah sebuah angan-angan semata.  

          Saudaraku yang kekasih ! Pada minggu Epiphanias ini, Yesus memberi pelajaran iman bagi kita bagaimana kiat untuk mengawali segala pekerjaan dan aktifitas keseharian kita (Matius 4:12-17). Minggu Epiphanias (‘hapapatar’), memberangkatkan kita ke dalam aktifitas sehari-hari, dengan bekal perjumpaan kita dengan Kristus. Kita memandang wajahNya dan Kristus memandang wajah kita (‘encounter’). Perjumpaan itulah yang mencelikkan mata kita untuk memulai setiap langkah kehidupan kita menjadi awal yang baik atau start yang kreatif.  Kiat untuk awal atau start yang kreatif itu adalah:
                                     
          Pertama: Mulailah dari sekarang juga ! Ketika Yohanes dimasukkan ke penjara, tentu secara politis hal itu sangat riskan bagi Yesus untuk memulai pelayananNya. Namun, Yesus tidak menunda pelayananNya gara-gara situasi kurang kondusif. Langkah pelayanan Yesus tidak tergantung kepada keadaan. Justru keadaan yang kacau membutuhkan segera jamahan tanganNya dan pelayananNya. 

          Kedua : Mulailah dari hal-hal kecil ! Yesus meninggalkan Nazareth, lalu bertolak ke Kapernaum. Nazareth saat itu tergolong kota yang sudah relatif besar. Sementara itu, Kapernaum adalah kota terkecil di jajaran Galilea. Namun, justru Dia memulai pelayananNya dari Kapernaum, kota yang amat kecil itu. Memulai sebuah pekerjaan, mulailah dari hal-hal kecil, maka hal-hal besar juga akan tercapai. Hal-hal besar hanya mungkin dapat diraih, bila dimulai dari hal-hal kecil.
                                     
          Ketiga : Mulai dari diri sendiri ! Awal yang baik atau start yang kreatif harus dimulai dari diri sendiri. Memulai pekerjaan menjadi mudah, bila kita mulai dari diri sendiri. Yesus tidak menunggu-nunggu orang lain memulai pelayananNya. Dia sendiri yang mulai berseru: “Bertobatlah…”.  Gelap pun menjadi terang. Dan terang itu bukan sembarang terang, tetapi terang yang cemerlang. Saudaraku ! Marilah kita memulai pekerjaan kita bersama Tuhan di tahun 2011 ini. Kiatnya ? Mulailah sekarang juga, mulai dari hal-hal kecil, mulai dari diri sendiri. Hasilnya ?  Perubahan akan terjadi. Gelap berubah menjadi terang. Luar biasa, bukan ? Amin !

www.bannersiburian.blogspot.com