Sabtu, 08 Januari 2011

Awal Yang Kreatif


Renungan Minggu Epiphanias, 09 Januari 2011: 


 

(Pdt Banner Siburian, MTh)


            
          Memulai sebuah pekerjaan adalah pekerjaan yang susah-susah gampang. Susah, karena sering kita tidak tahu dari mana kita mulai, apa yang mulai dikerjakan, atau bagaimana memulainya. Tetapi juga gampang, bila kita berani memulai dari titik nol, dari yang terkecil  serta mulai dari diri sendiri.  

          Sehebat-hebatnya kita mengerjakan sesuatu, tentu kalau kita tidak berani untuk memulainya, maka kehebatan kita itu akan sia-sia belaka. Sehebat-hebatnya seorang pelari sprinter, namun bila dia tidak melangkahkan kakinya, maka dia hanyalah seorang pemimpi yang lari di tempat. Berapapun jarak yang dia tempuh, namun bila langkah pertamanya tidak diayunkan, maka sampai di tujuan hanyalah sebuah angan-angan semata.  

          Saudaraku yang kekasih ! Pada minggu Epiphanias ini, Yesus memberi pelajaran iman bagi kita bagaimana kiat untuk mengawali segala pekerjaan dan aktifitas keseharian kita (Matius 4:12-17). Minggu Epiphanias (‘hapapatar’), memberangkatkan kita ke dalam aktifitas sehari-hari, dengan bekal perjumpaan kita dengan Kristus. Kita memandang wajahNya dan Kristus memandang wajah kita (‘encounter’). Perjumpaan itulah yang mencelikkan mata kita untuk memulai setiap langkah kehidupan kita menjadi awal yang baik atau start yang kreatif.  Kiat untuk awal atau start yang kreatif itu adalah:
                                     
          Pertama: Mulailah dari sekarang juga ! Ketika Yohanes dimasukkan ke penjara, tentu secara politis hal itu sangat riskan bagi Yesus untuk memulai pelayananNya. Namun, Yesus tidak menunda pelayananNya gara-gara situasi kurang kondusif. Langkah pelayanan Yesus tidak tergantung kepada keadaan. Justru keadaan yang kacau membutuhkan segera jamahan tanganNya dan pelayananNya. 

          Kedua : Mulailah dari hal-hal kecil ! Yesus meninggalkan Nazareth, lalu bertolak ke Kapernaum. Nazareth saat itu tergolong kota yang sudah relatif besar. Sementara itu, Kapernaum adalah kota terkecil di jajaran Galilea. Namun, justru Dia memulai pelayananNya dari Kapernaum, kota yang amat kecil itu. Memulai sebuah pekerjaan, mulailah dari hal-hal kecil, maka hal-hal besar juga akan tercapai. Hal-hal besar hanya mungkin dapat diraih, bila dimulai dari hal-hal kecil.
                                     
          Ketiga : Mulai dari diri sendiri ! Awal yang baik atau start yang kreatif harus dimulai dari diri sendiri. Memulai pekerjaan menjadi mudah, bila kita mulai dari diri sendiri. Yesus tidak menunggu-nunggu orang lain memulai pelayananNya. Dia sendiri yang mulai berseru: “Bertobatlah…”.  Gelap pun menjadi terang. Dan terang itu bukan sembarang terang, tetapi terang yang cemerlang. Saudaraku ! Marilah kita memulai pekerjaan kita bersama Tuhan di tahun 2011 ini. Kiatnya ? Mulailah sekarang juga, mulai dari hal-hal kecil, mulai dari diri sendiri. Hasilnya ?  Perubahan akan terjadi. Gelap berubah menjadi terang. Luar biasa, bukan ? Amin !

www.bannersiburian.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar